Info Sekolah
Senin, 17 Feb 2025
  • Situs Resmi SMAN 3 Macang Pacar
  • Situs Resmi SMAN 3 Macang Pacar
6 April 2024

Menimba Pengalaman Belajar Sembari Bermain Dari Penerapan Metode Quantum Teaching Di Kelas

Sab, 6 April 2024 Dibaca 2091x Tulisan Guru

Oleh: Konstan Aman

Murid adalah sahabat berpikir guru. Demikian pun sebaliknya. Bersahabat dalam berpikir membawa kegembiraan di ruang kelas. (Rocky Gerung)

Demikian cuplikan kalimat dari bung Rocky Gerung dalam bukunya yang berjudul Obat Dungu Resep Akal Sehat.

Kutipan yang sangat bermakna tersebut pun pada akhirnya menggugat saya sendiri sebagai seorang pendidik untuk mengevaluasi kembali pola-pola didikan yang saya aplikasikan selama ini melalui model-model pembelajaran yang sudah banyak bermunculan semenjak perubahan kurikulum berlangsung.

Namun pertanyaannya, apakah semua model yang sudah dirancang tersebut sudah mampu menciptakan suasana kelas yang penuh dengan lautan pikiran dan surga kegembiraan Ilmu?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut saya coba mengkajinya dengan menyimak salah satu metode pembelajaran yang sejatinya sangat akrab dibawakan oleh salah seorang guru di sekolah saya. Kebetulan beliau adalah sosok guru yang mengajarkan mata pelajaran sejarah di sekolah.

Hal pertama yang membuat saya langsung berkesan adalah bahwa dari pengamatan saya, ada sesuatu yang sangat berbeda dari pembawaan materi yang dilakukan oleh beliau. Bahkan sesekali saya mampir ke setiap kelas yang beliau ajarkan, sangat nampak sekali pemandangan yang berbeda dari dalam kelas.

Untuk memuaskan dahaga keingintahuan tersebut, saya pun langsung mendekati beliau untuk berdiskusi secara langsung terkait dengan model atau metode pembelajaran yang selalu dia terapkan selama jam pelajaran.

Dan ternyata apa yang sedang dan dia terapkan tersebut dikenal dengan nama metode Quantum.

Apa itu metode pembelajaran Quantum Teaching?

Sebelumnya, istilah Quantum hingga dikaitkan lagi dengan model pembelajaran bagi saya sendiri masih terlalu awam bahkan sangat asing dalam pengetahuan yang telah saya ilhami selama ini.

Namun setelah menimba pengalaman dari rekan guru yang kerap mengaplikasikannya, saya pun mulai mendapatkan insightnya.

Singkat saja dari beliau bahwa metode Quantum merupakan salah satu jenis praktik pembelajaran yang dilakukan dengan dua aktus yakni belajar sambil bermain.

Potret Penerapan Metode Quantum Teaching Oleh Ibu Susi Di Kelas XI IPA (Dokumentasi Pribadi)

Bahwa dalam sebuah model pembelajaran yang dibawakan selalu mengandung dua hal tersebut yakni belajar sembari bermain.

Untuk menguatkan hipotesis tersebut, saya pun coba mencari definisi yang lebih runutnya lagi pada Mbah google, kurang lebih demikian;

Strategi pembelajaran Quantum teaching memusatkan perhatian pada interaksi makna. 

Model ini memiliki kerangka desain yang dikenal sebagai singkatan TANDUR yang berarti: Tumbuhkan (tanaman untuk tumbuh), Alami (pengalaman/ menjalani), Namai (Beri nama), Demonstrasi (Menunjukkan),

Ulangi (mengulang) dan Rayakan (Deslauries, 2011).

Model ini memiliki beberapa prinsip dalam pembelajaran yaitu: Segalanya berbicara, Segalanya bertujuan, Pengalaman sebelum pemberian nama, Akui setiap usaha, jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.

Sehingga, dalam proses pembelajaran guru membuat siswa lebih aktif dalam belajar, menjadikan siswa berani dalam mengemukakan pendapat yang akan menjadikan banyak siswa untuk mencapai prestasi yang diinginkan (Deporter, 2010).

Bdk. Internet: (https://pusdikra-publishing.com/index.php/jrss/article/download/226/191)

Dengan demikian saya pun boleh menyimpulkan bahwa metode Quantum Teaching merupakan salah satu metode perangsang atau stimulus terhadap pemahaman peserta didik terhadap suatu topik pelajaran.

Kemudian dalam pelaksanaannya memang sebagaimana yang saya perhatikan persis seperti yang dituturkan oleh rekan guru di atas yakni ibaratnya belajar sambil bermain, siswa terlihat sangat aktif dan sangat mudah pula untuk menguasai suatu konsep pelajaran yang ribet sekalipun.

Sebagaimana dalam praktiknya, di setiap kelas yang saya jumpai, banyak kreasi dari siswa yang secara tidak langsung mampu menstimulasi mereka untuk mencari dan mengembangkan sebuah konsep entah itu secara personal kemudian dituangkan melalui kelompok kecil dan menghasilkan karya yang menyenangkan. Contohnya seperti pembuatan pohon sejarah.

Peserta didik terpanggil untuk menanam sebuah pohon sejarah dengan cara mendekorasinya se-estetik mungkin, lalu di setiap dahan dan daunnya mereka cantumkan poin-poin penting dari topik sejarah yang hendak dipelajari, kemudian menyiramnya dengan pendapat atau gagasan baru yang mereka tuangkan dalam bentuk presentasi.

Setelah menimba pengalaman dari rekan guru tersebut, saya pun merasa tergugah untuk coba menerapkannya dalam pelajaran yang saya bawakan sendiri yakni Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Sekalipun sejatinya, sebelum mengenal istilah demikian, saya telah mengaplikasikan apa yang termaktub dari metode tersebut, walaupun belum maksimal.

Akan tetapi sebagai sesama rekan guru yang sejati, saling belajar adalah bagian yang sangat urgen dari sebuah tugas, demi tercapainya sebuah profesionalitas.

Dengan demikian, sebagaimana yang diucapkan oleh Rocki Gerung di awal tadi, sejatinya menjadi acuan yang mutlak untuk dibatinkan selama mengabdikan diri sebagai guru.*

 

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Info Sekolah

SMA Negeri 3 Macang Pacar

NPSN 69971705
Desa Wontong, Wontong, Kec. Macang Pacar, Kab. Manggarai Barat Prov. Nusa Tenggara Timur.
TELEPON 082138787541
EMAIL sman3macangpacar@gmail.com
WHATSAPP 082138787541