“Sebagai Kurikulum baru, tentunya membutuhkan proses penyesuaian yang mendalam dan matang agar dalam tahap eksekusinya nanti dapat terwujud secara efisien”.
Saat ini kehidupan berkembang sangat cepat. Kurikulum pendidikan diharapkan juga mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis tersebut. Kurikulum harus mampu menjawab kebutuhan siswa sesuai dengan kemampuan dan bakat masing-masing.
Selain itu, masa pandemi covid-19 yang terjadi hampir selama dua tahun lalu, juga berdampak bagi pendidikan di Indonesia. Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dilakukan secara daring. KBM secara daring dianggap kurang optimal jika dibandingkan dengan kegiatan KBM secara tatap muka. Berdasarkan hal-hal tersebut maka menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Bapak Nadiem Makarim memiliki gagasan baru yakni dengan menerapkan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka ini memiliki perbedaan dengan kurikulum k-13 sebelumnya.
Kurikulum merdeka merupakan pola pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan terdapat pemetaan potensi peserta didik di awal sebelum penyampaian materi atau dikenal dengan istilah asesmen diagnostik.
Hal lain yg membedakan K-13 dengan kurikulum merdeka adalah pada P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Project ini mengakomodir 6 dimensi profil pelajar Pancasila yakni beriman bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, kebhinekaan global, mandiri dan gotong-royong.
Implementasi kurikulum merdeka merupakan hal yang baru, maka dari itu lembaga SMAN 3 Macang Pacar terus berupaya membekali pengetahuan para Pendidik yang mengabdi di Lembaga ini agar kegiatan KBM yang menggunakan kurikulum merdeka nantinya dapat berjalan optimal. Sehingga pada saatnya nanti Kurikulum merdeka siap diterapkan di tahun ajaran 2022-2023 mendatang.
Salah satu strategi pembekalan terhadap pelaksanaan Kurikulum Merdeka tersebut adalah melalui kegiatan sosialisasi dengan menghadirkan pemateri yang secara teknis memiliki kapabilitas khusus sehingga mampu menggugah skill atau kemampuan para pendidik dalam memahami hakikat Kurikulum Merdeka itu sendiri.
Sebagai Kurikulum baru, tentunya membutuhkan proses penyesuaian yang mendalam dan matang agar dalam tahap eksekusinya nanti dapat terwujud secara efisien. Seperti: bagaimana mengarahkan peserta didik yang beriman dan berbudaya, Berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif dan bernalar kritis.
Setiap elemen tersebut mengandung karakteristiknya masing-masing yang nantinya dapat dievaluasi melalui pencapaian pembelajaran.
Oleh karena itu, agar semua elemen tersebut benar-benar terwujud secara praktis dan berdampak positif bagi kemajuan kemampuan peserta didik, maka melalui pembekalan lewat sosialisasi terkait pengimplementasian Kurikulum Merdeka yang sedianya berlangsung selama dua hari di lembaga SMAN 3 Macang Pacar, dibutuhkan sinergitas yang mumpuni yakni antara kecakapan para pendidik dan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah yang sangat mendukung terkait penerapan Kurikulum Merdeka tersebut.
Selamat datang kurikulum baru. *
*Edwal Kurniadi, pendidik di SMAN 3 Macang PacarPacar.
Editor: Konstan Aman
Tinggalkan Komentar