Seperti senja yang selalu setia menanti di penghujung hari,
Ia tak pernah mengingkari janji
untuk mengungkapkan misteri tentang datang dan pergi.
Seperti Senja yang selalu disambut oleh langit dan mata,
Engkau pun datang lewat angin
Lalu menikam imajinasiku dengan silangan kemerahan mu yang bertebaran dari ufuk sana,
Lalu bibirku tiada hentinya menyanyikan lagu hening untukmu
Walau tak sekalipun engkau menjelma aku.
Mampuku hanyalah memungut sisa-sisa yang terbuang dari bayanganmu.
Seperti senja yang tak pernah menyesali perpisahan,
Sepintas engkau melebur lewat helaan nafas sesekali bergurau bersama angin timur,
Lalu hanyut kembali dalam lautan imajinasi yang tak terukur.
Engkau itulah senja,
Hening dan syahdu di antara lipatan sajak.*
Pongkal, 7/04/2024
O l e h : Konstan Aman
Tinggalkan Komentar